PANGKEP - Dari hasil pantauan wartawan Indonesia Satu Kabupaten Pangkep telah terjadi krisis pangan di kepulauan Kalukuan Massalima (Kalmas) hal itu disebabkan karena asset transortasi menuju kepulauan tersebut mengalami kesulitan bahkan PT Pelni sendiri melakukan penundaan keberangkatan Kapal Perintis menuju kepulauan Kalmas.
Sementara para mahasiswa sebelumnya telah melakukan unjuk rasa kepada pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Pangkep, juga kepada pihak DPRD soal kesulitannya kapal menuju Kalmas, namun hingga kini belum ada realisasi
Bahkan di tengah kesulitan warga soal transportasi menuju pulau perbatasan Kalimantan Timur ini, tiba - tiba PT Pelni juga melakukan penundaan KM Perintis Sabuk Nusantara 66 ke Kalmas.
Dalam surat PT Pelni Makassar nomor 06.26/06/S-B/012/2022 yang di tandatangaini VP Operasi Kapal Penumpang Didik Martono disampaikan bahwa pengoperasian Kapal Perintis Pangkalan Makassar Khususnya KM Sabuk Nusantara 66 akan menyusuaikan skema kebijakan efesiensi trayek yang berlaku efektik mulai 30 Juni 2022.sehingga setibanya kapal di Makassar tanggal 30 Juni 2022 VOyage 18.20022 akan dilakukan penundaan keberangkatan.
Sementara Kepala Wilayah Kecamatan Kalmas Asnawih yang ditemui di kantor perwakilan Camat di Pangkajene Kamis (30/6/2022) mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Pangkep telah melakukan upaya koordinasi kepada Pihak PT Pelni agar hal ini kembali melakukan pelayaran di kepulauan Kalmas.
Sekalipun Camat mengakui bahwa kesulitan warganya soal transportasi ke Kalmas membuat warga akan alami krisis pangan,
"Memang benar-benar dialami kesulitan masyarakatnya transportasi sehingga kami terus melakukan lobih, agar hal ini tidak berlangsung lama, sebab bahan pokok masyarakat kami sangat dibutuhkan" ujarnya.
"Masyarakat mau makan, sementara transportasi menuju kalmas susah, ini yang menjadi bahan pemikian kami agar secepatnya ada solusi dalam pelayanan transoportasi ke Kalmas" ujarnya (herman Djide)
Baca juga:
Yan Mandenas Tinjau BTS 4G di Desa Wadibu
|